Gangguan Metabolisme



KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kita sampaikan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmad dan karuniaNya berupa nikmat dan kesehatan, iman dan ilmu pengetahuan . Ringkasan makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas mahasiswa dalam pemahaman tentang proses dari“ Gangguan Metabolisme Protein “. Kami sepenuhnya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam menyusun makalah ini, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini . Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu atas ide dan saranya, sertamenilai dan memeriksa makalah ini . Akhirnya saya mengharapkan semoga makalahini mendapatkan keridhaan dari Allah SWT , dan dapat memberikan manfaat bagi kami sendiri dan kepada semua pembaca.



Bandar Lampung , 09 Desember 2011

Penulis






DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR           ……………………………………              1
DAFTAR ISI                          ……………………………………              2
BAB I PENDAHULUAN       ……………………………………              4
BAB II PEMBAHASAN        …………………………………….             5
BAB III PENUTUP                …………………………………….             9
DAFTAR PUSTAKA             …………………………………….             10

















BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Banyak penyakit yang ditimbulkan oleh kesalahan manusia itu sendiri. Salah satunya adalah pada proses metabolisme protein. Akibat kekurangtahuan pada metabolisme protein ini, menyebabkan terjadinya berbagai kemungkinan penyakit. Salah satunya adalah arthritis gout. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui bagaimana metabolisme protein terjadi, agar kita dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit dan memiliki pola hidup yang sehat.
Protein dibuat dari sejumlah besar asam amino yang dirangkai membentuk rantai oleh ikatan peptida yang menghubungkan gugus amino di satu gugus karboksildi asam amino berikutnya. Selain itu beberapa protein mengandung karbohidrat(glikoprotein) dan lemak (lipoprotein). Rantai asam amino yang lebihn kecil disebutpeptide atau polipeptida. Rantai yang mengandung 2-10 residun asam amino disebutpeptida, rantai yang mengandung lebih dari 10 tetapi kurang dari 100 residu asamamino disebut polipeptida, dan rantai yang mengandung 100 atau lebih residu asamamino disebut protein.Urutan asam amino di rantai peptide disebut struktur primer suatu protein.Rantai-rantai tersebut tergulung-gulung dan berlipat-lipat sangat kompleks, danistilah struktur sekunder suatu protein adalah susunan spasial (ruang) yangdihasilkan oleh gulungan dan lipatan tersebut. Struktur tersier suatu protein adalahsusunan rantai-rantai yang tergulung menjadi lapisan, Kristal, atau serat. Banyak molekul protein terbentuk dari subunit-subunit, dan istilah struktur kuatener digunakan untuk menyebutkan susunan subunit-subunit tersebut.
 

Struktur Protein
1)

Struktur Primer Tingkat struktur ini mengacu pada jumlah dan urutan asam amino dalamsuatu protein2)

Struktrur Sekunder Tingkatan berikut ini lazimya mengacu pada jumlah polipeptida sebagaiakibat ikatan hidrogen diantara ikatan peptida.3)

Struktur Tersier 4) Struktur Kuartener 
 

KEBUTUHAN ASAM AMINO MANUSIA

Secara nutrisonal esensial Secara nutrisional nonesensial
Arginin Alanin
H
istidin AsparaginIsoleusin AspartatLeusin SisteinMetionin GlutamateFenilalanin GlutamineTreonin GlisinTritofan
H
idroksiprolinValin
H
idroksilisinLisin ProlinSarinTirosin
Protein Plasma
 Tipe utama protein yang terdapat dalam plasma adalah albumin, globulin danfibrinogen.Fungsi utama albumin adalah membentuk tekanan osmotik koloid didalam plasma, yang akan mencegah hilangnya plasma dari kapiler.Globulin melakukan sejumlah fungsi enzimatik dalam plasma, tetapiyang sama pentingnya, globulin berperan pada imunitas alamiah tubuh dan imunitastubuh yang didapat untuk melawan invasi organism.
 

Fibrinogen berpolimerisasi menjadi pilinan fibrin yang penjang selamaproses koagulasi darah. Dengan demikian, terbentuk bekuan darah kyang akanmembantu memperbaiki kebocoran system sirkulasi.
Pembentukan Protein Plasma
Pada dasarnya, semua albumin dan fibrinogen plasma dan 50-80% globulindibentuk di hati. Sisa globulin dibentuk hamper seluruhnya di jaringan limfoid.Kecepatan pembentukan protein plasma oleh hati sebanyak 30 gram/hari.Keadaan penyakit tertentu menyebabkan hilangnya protein plasma dengan cepat.Luka bakar berat yang menghilangkan area permukaan kulit yang luas menyebebkankehilangan plasma sebanyak beberapa liter tiap hari melalui area yang terbakar.Pembentukan protein plasma yang cepat oleh hati berguna untuk mencegah kematianpada keadaan tersebut.Pada sirosis hati, sejumlah besar jaringan fibrosa terbentuk di antara sel-sel parenkim hati, sehingga kemampuannya untuk mensintesis protein plasmamenjadi berkurang.
H
al tersebut akan menurunkan tekanan osmotic koloid plasmasehingga akan terjadi endema seluruh tubuh.
Protein Plasma sebagai Sumber Asam Amino untuk Jaringan.
Sewaktu jaringan kekurang protein, protein plasma dapat bertindak sebagai sumber untuk menggantikan kembali protein jaringan dengan cepat. Seluruhprotein plasma dapat diinhibisi in toto oleh mekrofag jaringan melalui prosespinositosis, bagitu berada di dalam sel ini. Protein plasma dipecah menjadi asamamino yng ditranspor kembali ke dalam darah dan dipakai di seluruh tubuh untuk membangun protein sel di manapun protein tersebut dibutuhkan. Protein plasma
 

berfungsi sebagai media penyimpanan protein yang labil dan merupakan sumber asam aminoyang tersedia dengan mudah bila jaringan tertentu membutuhkannya.
Metabolisme Asam Amino
 Asam-asam amino diperlukan untuk membentuk protein . sebagian harusdipasok dari makanan (asam amino esensial) karena tidak sapat dibentuk tubuh.Sisanya adalah asam amino nonesensial, yang berasal dari makanan, tetapi jugadapat dibentuk dari zat-zat antara metabolic melalui transaminasi denganmenggunakan nitrogen amino dari asam amino lain. Setelah deaminasi, nitrogenamino diekskresikan sebagai urea, dan kerangka karbon yang tersisa setelahtransaminasi dapat (1) dioksidasi menjadi CO2 melalui siklus asam sitrat; (2)digunakan untuk membentuk glukosa (glukoneogenesis); atau (3) untuk membentuk badan keton.
 

Jalur Metabolik Diberbagai Tingkat Susunan
1.

Di tingkat jaringan dan organ, sifat subsrat yang masuk dan metabolik yang keluar dari jaringan dan organ dapat diketahui.2.

Di tingkat subselular, setiap organel sel (mitokondria) atau kompartemen(sitosol) memiliki peran tertentu yang membentuk sebagian pola jalur metabolicsubselular.
Di
ingka
t J 
a
ingan
 
Dan
Or 
gan,
i
kula
s
i
 
Da
ah
Me
ngin
te
a
s
ikan
Met 
ab
o
li
sme
Asam amino yang berasal dari pencernaan protein makanan dan glukosayang berasal dari pencernaan karbohidrat diserap melalui vena porta hati.
H
atimemiliki peran mengatur konsentrasi berbagai metabolit larut air dalam darah. Padakasus glukosa, hal ini dicapai dengan menyerap glukosa yang melebihi kebutuhansaat ini dan mengubahnya menjadi glikogen atau lemak (lipogenesis). Di antarawaktu makan, hati bekerja mempertahankan kadar glukosa darah dari glikogen(glikogenolisis) dan bersama dngan ginjal, dengan mengubahn metabolitnonkarbohidarat, seperti laktat, gliserol, dan asam amino menjadi glukosa(glukoneogenesis).
H
ati juga membentuk berbagai protein plasma utama (albumin)dan mendeaminasi asam amino yang melebihi kebutuhan dan membentuk urea yangdiangkut ke ginjal untuk diekskresikan.
 

Di
ingka
t S 
ub
se
lula
,
G
lik 
o
li
s
i
s Ber 
lang 
s
ung 
i
i
toso
an
iklu
s As
a
m S 
i
tr 
a
t d 
i
 M 
i
to
o
n
dr 
ia

Peran sentral mitokondria terlihat jelas karena organel ini bekerja sebagaifocus metabolisme karbohidarat, lipis dan asam amino. Mitokondria mengandungenzim-enzim siklus asam sitrat, oksidasi- asam lemak dan ketogenesis serta rantairesipiratorik dan ATP sintase.Pada glukoneogenesis substrat seperti laktat dan piruvat yang terbentuk disiitosol memasuki mitokondria untuk menghasilkan oksaloasetat sebagai precursor untuk sintesis glukosa.
 

Proses Glukoneogenesis

 

Siklus Asam Sitrat
Jalur katabolik utama untuk asetil-KoA pada organism aerob. Asetil-KoAproduk katabolisme protein diibawa ke siklus asam sitrat dan di oksidasi menjadiCO
2
, disertai pembebasan ekuivalen pereduksi (2
H
). Oksidasi 2
H
selanjutnya dirantai respiratorik menyebabkan fosforilasi ADP menjadi ATP. Untuk 1 putaransiklis, dihasilkan 11 ATP melalui fosforilasi oksidatif dan 1 ATP dihasilkakn ditingkat substrat dari perubahan suksinil-KoA menjadi suksinat.
 

Biosintesis Urea
Biosintesis urea berlangsung dalam 4 tahap:1.

Transaminasi2.

Deaminasi oksidatif glutamate3.

Transport ammonia4.

Reaksi siklus urea
Tr 
an
s
a
m
ina
s
i

Transaminasi saling mengkonversi pasangan-pasangan asam -amino danasam -keto. Semua asam amino protein kecuali lisin, treonin, prolin danhidroksiprolin ikut serta dalam transaminasi. Transaminasi berlangsung reversible,dan aminotransferase juga berfungsi dalam biosintesis asam amino.Alanin - piruvat aminotransferase (alanin aminotransferase ) dan glutamate± -ketoglutarat amino transferase (glutamate aminotransferase) mengatalisispemindahan gugus amino ke piruvat (membentuk alanin) atau ke -ketoglutaratmembentuk glutamate. Masing-masing aminotransferase bersifat transferase bersifatspesifik untuk satu pasangan substrat, tetapi tidak spesifik untuk pasangan lain.
Description: http://htmlimg4.scribdassets.com/5p08xc3pz4wuc66/images/15-b1943d5db9.jpg
 

Pemindahan nitrogen amino ke -ketoglutarat membentuk L-glutamat.Pemindahan nitrogen ini sebagai ammonia kemudian dikatalisis oleh L-glutamatdehidrogenase (GD
H
) hati, yang dapat menggunakan NAD
+
atau NADP
+
.
D
e
a
m
ina
s
i
O
s
i
a
s
i

Terjadi di hati. Satu asam imino dibentuk oleh dehidrogenase, dan senyawaini dihidrolisis menjadi asam keto, dengan menghasilkan N
H
4.
 Flavin terduksi mengalami reoksidasi oleh oksigen molecular, danmembentuk hydrogen peroksida (
H
2
O
2
), yang kemudian terurai menjadi O
2
dan
H
2
Ooleh katalase.
 

G
lu
a
m
in
in
a
se Me
ngika
t Amo
nia
Me
nja
i
G
lu
a
m
in

Ammonia bersifat toxik bagi susunan saraf pusat. Gejala intoksikasiammonia mencakup tremor, berbicara pelo, penglihatan kabur, koma dan akhirnykematian. Ammonia bias bersifat toksik bagi otak karena xat ini bereaksi dengan -ketoglutarat untuk membentuk glutamate. Kadar -ketoglutarat yang menurun inikemudian menggangu fungsi siklus asam trikarboksilat di neuron.Oleh karena itu glutamine dikatalisis oleh Glutamine sintase. Glutamineberfungsi mengubah ammonia menjadi suatu bentuk yang nontoksik.
 

iklu
s Ure
a

Sebagian besar N
H
4+
yang terbentuk oleh deaminasi asam amino di hatidiubah menjadi urea, dan urea diekskresikan di dalam urine. N
H
4+
membentuk karbomil fosfat, dan di mitokondria gugus ini dipindahkan ke ornitin, membentuk sitrulin. Enzim yang berperan adalah ornitin karbamoiltransferase. Arginin diubahmenjadi sitrulin , setelah itu ureanya dipisahkan dan ornitin kembali terbentuk.Gugus-gugus yang mengandung nitrogen dan ikut berperan membentuk ureadiarsir. Reaksi 1 dan 2 terjadi di matriks mitokondriahati dan reaksi 3,4, dan 5 disitosol hati. CO
2
(sebagai bikarbonat), ion ammonium, ornitin dan sitrulin masuk kematriks mitokondria melaluipembawa spesifik (lihat lingkaran biru) yang terdapat dimembrane dalam mitokondria.
 

Asam Urat
B
i
os
in
tes
i
s
nukl 
eot 
i
a
p
u
in

Jaringan tubuh dapat mensintesis purin dari zat-zat antara amfibolik. Asamnukleat dan nukleotida yang dimakan diuraikan di saluran cerna menjadimononukleotida sehingga dapat diserap atau diubah menjadi basa purin. Basa purinlalu dioksidasi menjadi asam urat yang akan diabsorbsi maupun diekskresikan dalamurine.Biosintesis purin dimulai dari -D-ribosa 5 fosfat yang dikatalisi oleh enzimmenjadi inosin monofosfat (IMP).
 

Dua mekanismem meregulasi perubahan IMP menjadi GMP dan AMP.Masing-masing menginhibisi adenilosuksinat sintase dan IMP dehigrogenase. Selainitu perubahan IMP menjadi adenilosuksinat hingga menjadi AMP membutuhkanGTP, dan perubahan xantinilat (XMP) menjadi GMP membutuhkan ATP. Regulasiini berfungsi menurunkakn sintesis sebuah nukleotida purin jika terjadi defisiensinukleotida-nukleotida lain.
Manusia mengubah adenosine dan guanosin menjadi asam urat. Adenosine mula-mula diubah menjadi inosin oleh adenosine deaminase. Selain pada primata tingkat tinggi, uratase mengubah asam urat menjadi alatoin, suatu produk yang larutair pada mamalia. Namun pada manusia tidak memiliki uratase, produk akhir metabolisme purin adalah asam urat .

Gout adalah penyakit yang ditandai oleh serangan artritis berulang; endapan urat di persendian, ginjal, dan jaringan lain; dan peningkatan kadar asam urat dalam darah dan urine. Sendi yang paling sering terkena mula-mula adalah sendi metatarsofalangea ibu jari kaki. Ada dua bentuk gout primer. Pertama, produksi asam urat meningkat karena berbagai kelainan enzim. Kedua, terdapat defisit selektif pada transpor asam urat olehtubulus ginjal. Pada gout sekunder, kadar asam urat di dalam cairan tubuh meningkat sebagai akibat ekskresi yang menurun atau produksi yang meningkat karena proses penyakit lain. Sebagai contoh, ekskresi menurun pada pasien yang diberi obat diuretik dan mereka yang menderita penyakit ginjal. Produksi meningkat pada leukemia dan penumonia karena meningkatnya pemecahan sel darah putih yang kaya asam urat. Terapi gout ditujukan untuk meredakan artritis akut dengan obat seperti kolkisinatau obat antiradang nonsteroid dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah. Kolkisin tidak memengaruhi metabolisme asam urat, dan tampaknya obat ini meredakan serangangout dengan menghambat fagositosis kristal asam urat oleh leukosit, suatu proses yangagaknya menimbulkan gejala sendi. Fenilbutazon dan probenesid menghambat reabsorpsiasam urat di tubulus ginjal. Allopurinol, yang menghambat xantin oksidase, adalah salahsatu obat yang digunakan untuk menurunkan produksi asam urat
1.2  Rumusan Masalah

-          Apa yang terjadi jika seseorang mengalami gangguan metabolisme protein?

1.3  Tujuan

-          Mengetahui gangguan-gangguan yang dapat menyerang pada metabolisme protein


















BAB  II
PEMBAHASAN

GANGGUAN METABOLISME PROTEIN

1.    Kreatin dan Kreatinin
Kreatin disintesis di hati dari asam amino methionin, glisin, dan arginin. Di otot skelet, keratin mengalami fosforilasi menjadi fosfokreatin yang merupakan sumber energy penting di otot skelet. ATP yang berasal dari proses glikolisis dan fosforilasi oksidatif. ATP bereaksi dengan keratin membentuk ADP dan sejumlah besar fosfokreatin. Kreatinin dalam urin berasal dari pemecahan fosfokreatin.
Kreatinuria secara normal dapat terjadi pada anak-anak, wanita selama mengandung dan setelah melahirkan. Pada laki-laki sangat jarang terjadi kecuali pada kondisi kerja yang berlebihan. Kreatinuria pada laki-laki biasanya terjadi akibat kelaparan, tirotoksikosis, DM yang tidak terkontrol, dan kerusakan otot (myopati).

2.    Asam Urat
Asam urat berasal dari basa nitrogen penyusun asam nukleat (RNA dan DNA) yaitu purin dan pirimidin. Asam nukleat dalam makanan setelah di pencernaan, kemudian diabsorpsi dan sebagian besar purin dan pirimidin di metabolisme oleh hati. Purin sebagian lewat urin terutama setelah diubah menjadi asam urat.
Asam urat ini merupakan hasil akhir dari pada metabolisme purin. Sebagian asam urat ini dioksidasi menjadi ureum dan diekskresi.
Kadar asam urat normal dalam darah adalah 4mg/dL (0,24 mmol/L). Di ginjal asam urat difiltrasi, kemudian 98% direabsorpsi dan sisanya 2% diekskresikan. Penimbunan asam urat di persendian, ginjal, dan atau jaringan lainnya akan menimbulkan nyeri sendi atau disebut gout. Persendian yang biasanya terkena adalah metatarsophalangeal (ibu jari kaki).

Secara klinis :
·         Arthritis akut yg sering kambuh secara menahun

·         Pada jaringan ditemukan tonjolan-tonjolan disebut tophus

·         Di sekitar sendi

·         Bursa

·         Tulang rawan

·         Telinga

·         Ginjal

·         Katup jantung

-      Pirai atau Gout
Ada 2 jenis gout yaitu :
1.    Gout Primer
Terjadi karena abnormalitas enzim yang menyebabkan produksi asam urat meningkat.
2.    Gout Sekunder
Karena penurunan ekskresi asam urat atau kenaikan produksi asam urat karena meningkatnya penghancuran sel darah putih yang banyak mengandung asam urat seperti penyakit ginjal, leukemia, dan pneumonia.





-          Penyakit akibat kelebihan protein (-) :

1.      Defisiensi protein

Terjadi pada pemasukan protein kurang kekurangan kalori, asam amino, mineral, dan faktor lipotropik.

Akibatnya :

*      Pertumbuhan tubuh

*      Pemeliharaan jaringan tubuh

*      Pembentukkan zat anti dan serum protein akanterganggu.

*      Penderita mudah terserang penyakit infeksi, perjalananinfeksi berat, luka sukar sembuh dan mudah terserangpenyakit hati akibat kekurangan faktor lipotropik

-          MACAM-MACAM PENYAKIT DEFISIENSI PROTEIN

1.      Hipoproteinemia

Sebab :

*      Ekskresi protein darah berlebihan melalui air kemih

*      Pembentukan albumin terganggu seperti pada penyakit hati

*      Absorpsi albumin berkurang akibat kelaparan atau penyakitusus, juga pada penyakit ginjal Hipo dan Agammaglubulinemia

 Ada 3 jenis :

1.      Hipoagammaglobulinemia kongenital :

ü  Penyakit herediter, terutama anak laki-laki antara 9 ±12 thn

ü  Mudah terserang infeksi. Kematian sering terjadi akibat infeksi

ü  Plasma darah tidak mengandung gamma protein

ü  Dapat terjadi penyakit hipersensitivas (ex: penyakit artritis) karena tubuh tidak dapat membentuk Iagi

2.      Hipo/ (a) gammaglobulinemia didapat :

ü  Pada pria dan wanita pada semua usia

ü  Penderita mudah terkena infeksi

ü  Terjadi hiperplasi konpensatorik sel retikulum mengakibatkan limfadenopathi dan splenomegali

3.      Hipoagammaglobulinemia sementara :

ü  Hanya ditemukan pada bayi

ü  Merupakan peralihan pada waktu gamma globulin yang didapat dari ibu habis dan anak harus membentuk gamma globulin sendiri



BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan

-      Gangguan-gangguan yang dapat menyerang metabolisme protein antara lain, keratin dan kreatinin, dan asam urat.
-      Selain menyebabkan gangguan-gangguan tersebut terdapat juga penyakit yang menyerang defisiensi protein yaitu Hipoproteinemia, terbagi lagi atas 3 jenis yaitu Hipoagammaglobulinemia kongenital, Hipo/(a) gammaglobulinemia, dan Hipoagammaglobulinemia sementara.

3.2  Saran
Dilihat dari gangguan-gangguan apa saja yang dapat menyerang pada metabolisme protein, sebaiknya kita harus selalu menjaga pola hidup sehat setiap harinya agar terhindar dari gangguan-gangguan tersebut yang dapat mengancam kesehatan tubuh.









DAFTAR PUSTAKA

William F . Ganong . 2008.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran ed 22 . EGC , Jakarta : EGCMurray Robert . K , dkk .2009 . Biokimia Harper , edisi 27 . Jakarta : EGC.Guyton &H all . 2007. Buku AjarFisiologiKedokteran,edisi11.Jakarta EGChttp://www.farmasiku.com/index.php?target=categories&category_id=177

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Gangguan Metabolisme"

Posting Komentar