MAKALAH PKN GEOSTRATEGI
MAKALAH
PKN
GEOSTRATEGI
Disusun
oleh:
Nama : Dwi Rohmawati
Npm : 115140033
N.Dosen : Drs.Hi.Zulkifli Husin,MM,MH.
PRODI
KEPERAWATAN
STIKES
UMITRA LAMPUNG
TAHUN
AJARAN 2011/2012
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan penulis
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Geostrategi
2.2 Fungsi Geostrategi
2.3 Geostrategi Indonesia
Dalam Kepentingan Teritorial
2.4 Konsepsi Geostrategi
2.5 Asas-
Asas Ketahanan Nasional Indonesia
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Perkembangan Geostrategi Di
Indonesia
3.2 Tujuan Pengembangan Konsep
Geostrategi Di Indonesia
3.3 Strategi Perwujudan Geostrategi
Indonesia
BAB
IV
4.1
Kesimpulan
4.2
Saran
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Refleksi perkembangan
konteks dunia terkait dengan sejarah, struktur kemasyarakatan suatu negara
dalam situasi dan kondisi tertentu sangat menentukan konstelasi geopolitik dan
geostrategi kebijakan politik suatu negara dalam suatu interaksi tatanan dunia
yang sangat kompleks. Interaksi banyak negara tersebut memiliki hubungan
struktural dan hierarkis yang kompleks, misalnya hubungan Utara-Selatan terkait
dengan pertumbuhan yang tidak seimbang yang mana mayoritas negara-negara Utara
ialah negara maju yang unggul dalam bidang informasi, penguasaan teknologi,
dengan struktur masyarakat yang mudah menerima perubahan (dinamis dan terbuka).
Sedangkan sebagian besar negara di belahan Selatan ialah negara berkembang dan
terbelakang baik dalam aspek ekonomi, teknologi, informasi, dengan struktur
masyarakatnya yang cenderung tertutup (isolasionis). Dalam perkembangan negara
yang demikian, negara yang lebih unggul cenderung menggantikan negara yang
mengalami kemerosotan sehingga selalu terdapat kecenderungan jatuh bangunnya
suatu supremasi, dicontohkan jatuhnya supremasi Inggris Raya bersamaan dengan
diakuinya hegemoni Amerika Serikat, hingga sekarang dikenal dengan kebangkitan
Asia melalui perekonomian Chna dan India yang menyaingin Amerika Serikat dan
Jepang. Peran perekonomian yang menggnati secara parsial konsep hardpower
militer, angkatan laut yang mendominasi pasca Revolusi Industri Inggris dan
pasca Perang Dingin, menjadikan tatanan dunia lebih bersifat multipolar
daripada bipolar maupun unipolar. Peranana ekonomi dan munculnya isu-siu baru
yang menarik perhatian negara-negara secara keseluruhan seperti isu lingkungan
dan pemanasan global, mengakibatkan peranan aktor lain seperti organisasi
internasional, rezim internasional, serta perusahaan internasional mutlak diperlukan
untuk melengkapi fungsional peranan negara. Dengan kata lain dapat disimpulkan
bahwa konseptualisasi “Geopolitik” yang sarat dengan perlombaan militer,
politik ekspansi, dan kewilayahan kehilangan esensi, meskipun tidak sepenuhnya,
digantikan oleh konseptualisasi “Geopolitics’ yang lebih luas dalam beragam
aspek.
1.2 Rumusan Masalah
A. Apa
yang di maksut dengan goestrategi ?
B. Bagaimana
geostrategi di lakukan?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui apa yang dimaksut geostrategi
2. Untuk
mengetahui bagaimana cara geostrategi di lakukan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Geostrategi
Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan kondisi
geografi negara untuk menentukan tujuan , kebijakan. Geostrategi merupakan
pemanfaatan lingkungan untuk mencapai tujuan politik. Geostrategi juga
merupakan metode mewujudkan cita-cita proklamasi. Geostrategi juga untuk
mewujudkan, mempertahankan integrasi bangsa dlm masyarakat majemuk dan
heterogin
Geostrategic adalah strategi dalam
memanfaatkan konstelasi geografi Negara Indonesia untuk menentukan kebijakan,
tujuan dan sarana – sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia,
serta memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan guna
mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman dan sejahtera. Geostrategi
Indonesia bukanlah merupakan geopolitik untuk kepentingan politik dan perang
tetapi untuk kepentingan kesejahteraan dan keamanan Geostrategi Indonesia
dirumuskan dalam wujud konsepsi ”ketahanan nasional” Ketahanan nasional merupakan
kondisi dinamis suatu bangsa, berisikan keuletan dan ketangguhan, yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam mengatasi dan
menghadapi segala ancaman, gangguan, hambatan serta tantangan baik yang datang
dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan
integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
mengejartujuan nasional
2.2 Fungsi
Geostrategi
(3)
2.3 Contoh
Geostrategi
a) Kasus timor- timur
Angkatan bersenjata Indonesia memasuki Timor Timur pada bulan
Desember 1975 dan kawasan ini menjadi satu dengan Republik Indonesia di
tahun 1976.Hal ini menyebabkan perdebatan di Australia. Di samping itu,
kematian limawartawan Australia di Timor Timur di tahun 1975 telah menjadi
perhatianmasyarakat Australia dan media. Namun pada akhirnya Australia
mengakuikedaulatan Indonesia atas Timor Timur secara de jure tahun 1979.
Namundinamika politik dalam negeri Indonesia telah berubah secara dramatis
denganjatuhnya Pemerintahan mantan Presiden Soeharto. Pada tanggal 30
Agustus1999, melalui jajak pendapat, rakyat Timor Timur memilih merdeka
(78.5%).Pengumuman hasil pemilihan umum tersebut diikuti dengan kekerasan
yangmeluas oleh unsur-unsur pro-integrasi.
b) Integrasi Timor Timur 1976
Pada tahun 1975, ketika terjadi Revolusi Bunga di Portugal dan
Gubernur terakhir Portugal di Timor Leste, Lemos Pires, tidak mendapatkan
jawaban dariPemerintah Pusat di Portugal untuk mengirimkan bala bantuan ke
Timor Lesteyang sedang terjadi perang saudara, maka Lemos Pires memerintahkan
untukmenarik tentara Portugis yang sedang bertahan di Timor Leste
untukmengevakuasi ke Pulau Kambing atau dikenal dengan Pulau Atauro. SetelahituFRETILINmenurunkan bendera Portugal dan
mendeklarasikan Timor Lestesebagai Republik Demokratik Timor Leste pada tanggal
28 November 1975.Menurut suatu laporan resmi dari PBB, selama berkuasa selama 3
bulan ketikaterjadi kevakuman pemerintahan di Timor Leste antara bulan
September,Oktober dan November, Fretilin melakukan pembantaian terhadap sekitar
60.000penduduk sipil (sebagian besarnya wanita dan anak2 karena para suami
merekaadalah pendukung faksi integrasi dengan Indonesia). Berdasarkan
itulah,kelompok pro-integrasi kemudian mendeklarasikan integrasi dengan
Indonesiapada 30 November 1975 dan kemudian meminta dukungan Indonesia untukmengambil
alih Timor Leste dari kekuasaan FRETILIN yang berhaluan Komunis.
2.4 Geostrategi Indonesia
Dalam Kepentingan Teritorial
Indonesia tentu patut
mewaspadai perkembangan yang terjadi terutama di kawasan Asia Pasifik. Sebab
konsekuensi letak geografis Indonesia di persilangan jalur lalu lintas
internasional, maka setiap pergolakan berapapun kadar intensitas pasti
berpengaruh terhadap Indonesia. Apalagi jalur suplai kebutuhan dasar terutama
minyak beberapa negara melewati perairan Indonesia. Jalur pasokan minyak dari
Timur Tengah dan Teluk Persia ke Jepang dan Amerika Serikat, misalnya,
seIndonesiar 70% pelayarannya melewati perairan Indonesia.
Karenanya sangat wajar
bila berbagai negara berkepentingan mengamankan jalur pasokan minyak ini,
termasuk di perairan nusantara, seperti, Selat Malaka, Selat Sunda, Selat
Lombok, Selat Makasar, Selat Ombai Wetar, dan lain-lain. Pasukan Beladiri
Jepang secara berkala dan teratur mengadakan latihan operasi jarak jauh untuk
mengamankan area yang mereka sebut sebagai "life line," yakni, radius
sejauh 1000 mil laut hingga menjangkau perairan Asia Tenggara. Hal yang sama
juga dilakukan Cina, Australia, India, termasuk mengantisipasi kemungkinan
terjadi penutupan jalur-jalur vital tersebut oleh negara-negara di
seIndonesiarnya (termasuk Indonesia.)
Keberadaan Indonesia dipersilangan jalur
pelayaran strategis, memang selain membawa keberuntungan juga mengandung ancaman.
Sebab pasti dilirik banyak negara. Karena itu sangat beralasan bila beberapa
negara memperhatikan dengan cermat setiap perkembangan yang terjadi di
Indonesia. Australia misalnya, sangat kuatir bila Indonesia mengembangkan
kekuatan angkatan laut, yang pada gilirannya dapat memperketat pengendalian
efektif semua jalur pelayaran di perairan nusantara.Penetapan sepihak selat
Sunda dan selat Lombok sebagai perairan internasional oleh Indonesia secara
bersama-sama ditolak oleh Amerika Serikat, Australia, Canada, Jerman, Jepang,
Inggris dan Selandia Baru. Tentu apabila dua selat ini menjadi perairan
teritorial Indonesia, maka semua negara yang melintas di wilayah perairan ini
harus tunduk kepada hukum nasional Indonesia, tanpa mengabaikan kepentingan internasional
2.5 Konsepsi Geostrategi
Suatu strategi memanfaatkan kondisi geografi
Negara dalam menentukan kebijakan, tujuan, sarana utk mencapai tuj-nas
(pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan tujuan politik). Geostrategi
Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi
sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945. Ini diperlukan utk
mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakst majemuk dan
heterogen berdasarkan Pemb dan UUD 1945.
Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud
Ketahanan Nasional. Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahan nasional
Ketahanan Nasional mrpk kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam
menghadapi dan mengatasi segala ATHG baik yang datang dari luar maupun dari
dalam, yang langsungg maupun tidak langsug membahayakan integritas, identitas,
kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional.
Tannas diperlukan bukan hanya konsepsi politik saja melainkan sebagai kebutuhan
dalam menunjang keberhasilan tugas pokok pemerintah, seperti Law and order,
Welfare and prosperity, Defence and security, Juridical justice and social
justice, freedom of the people.
Konsepsi dasar Ketahan Nasional
Model Astagatra merupakn perangkat hubungan
bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung diatas bumi degan
memanfaatkan segala kekayaan alam. Terdiri 8 aspek kehidupan nasional
1. Tiga aspek (tri gatra) kehidupan alamiah,
yaitu :
a) Gatra letak dan kedudukan geografi
b) Gatra keadaan dan kekayaan alam
c) Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
2. Lima aspek (panca gatra) kehidupan social,
yaitu :
a) Gatra ideology
b) Gatra Politik
c) Gatra ekonomi
d) Gatra social budaya
e) Gatra pertahanan dan keamanan.
Terdapat hubungan korelatif dan interdependency
diantara ke-8 gatra secara komprehensif dan integral.
2.6 Asas- Asas Ketahanan Nasional
Indonesia
Asas Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nasional yang terdiri dari :
1. a. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia 8 yang mendasar dan esensial, baik sebagai perorangan maupun kelompok dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional dan merupakan nilai intrinsik yang ada padanya. Dalam realisasinya kondisi kesejahteraan dan keamanan dapat dicapai dengan menitikberatkan pada kesejahteraan tetapi tidak mengabaikan keamanan. Sebaliknya memberikan prioritas pada keamanan tidak boleh mengabaikan kesejahteraan. Oleh karena itu, keduanya harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apapun sebab keduanya merupakan salah satu parameter tingkat ketahanan nasional sebuah bangsa dan negara.
2. Asas komprehensif intergral atau menyeluruh terpadu
Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh menyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, ketahanan nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu (komprehensif integral)
3. Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar
Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Disamping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya. Dalam prosesnya dapat timbul berbagai dampak baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam dan ke luar.
• Mawas ke dalam
Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilainilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. 9 Hal itu tidak berarti bahwa ketahanan nasional mengandung sikap isolasi dan atau nasionalisme sempit (chauvinisme).
• Mawas ke luar
Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan ikut berperan serta menghadapi dan mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri, serta menerima kenyataan adanya saling interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional. Untuk menjamin kepentingan nasional, kehidupan nasional harus mampu mengembangkan kekuatan nasional, agar memberikan dampak keluar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar. Namun demikian, interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.
3. Asas kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong-royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam asas ini diakui adanya perbedaan yang harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan serta dijaga agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat antagonistik yang saling menghancurkan.
BAB
III
LANDASAN
TEORI
3.1 Perkembangan
Geostrategi Di Indonesia
Geostrategi
Indonesia dirumuskan dalam bentuk Ketahanan Nasional yang unsur-unsur tamanya
terdiri dari dan kualita kekuatan/ketangguhan. Keuletan sesungguhnya
merupakan satu kualita integratif yang menunjukan adanya kebersamaan diantara
sesama komponen yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan. Keuletan diperlukandalam menghadapi tantangan/tekanan dari luar yang
harus dihadapisecara elastis konsisten dan berlanjut. Tanpa adanya kualita keuletan maka jaringan sosial
masyarakat akan retak atau bahkan putus apabila dihadapkan pada tantangan /
tekanan yang berkepanjangan . memerlukan keuletan masyarakat agar tidak terjadi
hal-hal yang mengakibatkan perpecahan dalam masyarakat karena masyarakat
memiliki kelenturan yang mampu mengabsorbir tekanan kesulitan ekonomi. Memang, keuletan masyarakat dapat diandaikan dalam
bahasa mekanika seolah-olah sebagai koefisien kelenturan pegas, yang sudah barang
tentu memiliki ambang batas, diatas mana tekanan dari luar tidak lagi dapat ditahan dan pegaspun akan kehilangan
kelenturannya dan patah. Sebaliknya, unsur kekuatan/ketangguhan
merupakan kemampuan untuk tumbuh dan berkembang
dari masyarakt bangsa ke arah tata kehidupan yang lebih baik dikemudian
hari.Semakin tinggi kualita/ketangguhan maka
semakin besar pula tekanan yang dapat ditahan dan dilawan tanpa adanya
kualita ini masyarakat akan stagnan, dan
apabila hal ini terjadi maka lama kelamaan akan mundur dimakan
waktu .
Kekuatan atau ketangguhan untuk
berkembang merupakan kualita kemampuan yang
harus memiliki setiap masyarakat bangsa,
sebab kebutuhan kepentingan meningkat setiap saat sejalan dengan bertambahnya
jumlah penduduk maupun tingkat kesejahteraannya . Tiap generasi anak bangsa mengharapkan,dan ini sangat wajar, bahwa
kehidupannya dikemudian hari lebih baik dari generasi diatasnya . Ini adalah
sikap positif terhadap kemampuan bangsa secara keseluruhankarena dengan demikian tiap generasi termotivasi
secara positif untuk mengembangkan dirinya sejalan dengan tuntutannya
sendiri. Pemenuhan kebutuhan itu merupakan bagian dari rasa aman dan keamanan
(sekuriti) bangsa. Namun demikian dalam
pencapaian cita-cita itu satu masyarakat bangsa tidak berada dalam ruang hampa,
melainkan berada ditengah-tengah masyarakat kawasan (sub-kawasan) disekitarnya
. Karena itu pencapaian cita-cita harus
didasarkan atas pertimbangan lingkungan, apalagi dalam zaman global yang
tanpa batas. Selain dari itu perlu juga disadari bahwa peningkatan keamanan,
dari sisimiliter,untuk pengamanan satu bangsa pada dasarnya dapat meningkatkan
rasa tidak aman (in-security feeling) dari bangsa sekitarnya sehingga kesadaran
ruang amat diperlukan.
3.2 Tujuan Pengembangan Konsep Geostrategi Di Indonesia
Menyusun dan mengembangkan
potensi kekuatan nasional baik yang berbasis pada
aspek ideologi, politik, sosial budaya dan hankam danaspek-aspek
alamiah bagi upaya kelestarian dan eksistensi hidup negara dan bangsa untuk
mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
Menunjang
tugas pokok pemerintahan Indonesia dalam :
• Menegakkan
hukum dan ketertiban
•
Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran
•
Terselenggaranya pertahanan dan keamanan
•
Terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial
•
Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri.
3.3. Strategi
Perwujudan Geostrategi Indonesia
Dalam menghadapi tututan dan tantangan perlu digunakan
strategiseperti:
a. Jalur Pembinaan
1) Strategi pembinaan setiap individu, dimaksudkan untuk membentuk manusia
Indonesia seutuhnya yang berwawasan nasional, dilaksanakan dengan strategi 4
(empat) jalur, yaitu :
a. Jalur pembinaan keluarga, ditujukan untuk
menjangkau para pemudadan remaja dalam menghayati norma-norma moralita bangsa
didalam suasana
lingkungan keluarga . Upaya ini diharapkan agar sejak awal dapatmenanamkan masalah kebangsaan, rasa kebangsaan
serta kerukunan hidup berkeluarga dan bermasyarakat.
b. Jalur pembinaan pendidikan, ditujukan untuk
secara formal membina keuletan dan ketangguhan yang diselaraskan dengan tingkat
serta perkembangan
daya pikir serta pemikiran anak didik .
c. Jalur pembinaan lingkungan kerja ditujukan
untuk menjangkau lapisan masyarakat yang berada pada tingkatan umur kerja.
Dengan menggunakan pendekatan persuasif dan promotif terhadap pimpinan
lingkungan kerja secara tepat diharapkan jalur ini akan paling efektifdisini
terdapat kesempatan untuk menjangkau secara luas setiap kepala keluarga,
sehingga keberhasilan pada jalur ini akan membantujalur pembinaan keluarga.
Jalur pembinaan lingkungan pergaulan, dimaksudkan untuk menjangkau lapisan
masyarakat yang tidak terjangkau
melalui ketiga jalur pembinaan lainnya.
2) Strategi Pembinaan Masyarakat dimaksudkan untuk mengendalikan agar
perkembangan masyarakat dan pergeserannya tidak menyimpang dari
moralita bangsa serta kondusif bagi terlaksanakannya kebijaksanaan pokok.
Strategi pembinaan 2 (dua) jalur mencakup :
a. Jalur pembinaan langsung, ditujukan untuk
memperoleh hasil langsung secara lebih cepat dengan menggunakan/ melalui
perangkat organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan yang ada.Peranan pemerintah sangat aktif dan besar
dalam rangka pencapaianhasil segera. Metode yang digunakan antara lain berupa
tatap muka,pemerataan, pengaturan, perijinan dan kewenangan-kewenangan lainyang
dimiliki pemerintah.
b. Jalur pembinaan tidak langsung,
ditujukan untuk merangsang dan menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat.
Penumbuhan motivasi ini dilaksanakan melalui media massa, tokoh-tokoh
pimpinaninformasi, ormas serta orpol dan sebagainya.
3) Strategi Pembinaan Kelembagan
Pembinaan kelembagaan dimaksudkan untuk menciptakan
kelancaran pembangunan nasional dan dengan demikian juga pemantapan dan
peningkatan Ketahanan Nasional. Keberhasilan pembangunan nasional hanya mungkin
diwujudkan manakala lembaga-lembaga yang terlibat dalam pembangunan nasional
terancam secara komprehensif integral.
Strategi pembinaan kelembagaan ditempuh melalui 2
(dua) jalur yaitu :
a. Jalur
pembinaan perangkat lembaga, ditujukan untuk meningkatkan kemampuan setiap
lembaga yang terlibat dalam proses pembangunan pada semua aspek berbangsa dan
bernegara. Termasuk didalamnya adalah pengembangan kelengkapan personil,
keahlian personil, mekanisme kerja dan memantapkan koordinasi vertical,
horizontal dan diagonal. Pemantapan peranan tiap lembaga juga mendapatkan prioriitas
pembinaanya terwujud semua mata rantai lembaga yang utuh.
b. Jalur
pembinaan kemampuan manajerial, ditujukan untuk meningkatkan kemampuan
manajerial tiap pejabat pemerintah maupun swasta di dalam bidang pekerjaan
masing-masing. Khusus untuk sektor swasta pembinaan kemampuan manajerial ini
juga ditujukan untuk menumbuhkan kewiraswataan dikalangan masyarakat.
4) Strategi Pembinaan Lingkungan
Pembinaan lingkungan dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif terhadap pembangunan nasional maupun
terhadap kehidupanmasyarakat.
Strategi pembinaan 2 (dua) jalur meliputi :
a. Jalur pembinaan dampak positif dari lingkungan
guna menciptakan dan memperbesar peluang-peluang yang bermanfaat bagi upaya
pembangunan maupun bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat.
b. Jalur penggalangan dampak negatif
dari lingkungan untuk menekan akibat dari dampak negative tersebut agar tetap
berada di bawah ambang toleransi keamanan dan pengamanan.
BAB
IV
PENUTUP
Geostrategi
merupakan seuatu tindakan yang di dasari oleh hakikat ketahanan negara yang
mewujudkan ciri ciri proklamasi serta mencapai tujuan-tujuan wawasan nusantara yang telah di tetapkan,
yaitu mewujudkan kesejahteraan,ketentraman,dan keamanan bagi bangsa Indonesia,
dengan demikian ikut serta juga dalam membina kebahagiaan dan perdamaian bagi
seluruh umat manusia
4.2
Saran
Konsep geostrategi ini
hendaknya terus diterapkan dan dikembangkan sebagaimana mestinya, bahkan akan
lebih baik bila di terapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Referensi
Cohen,
Saul Bernard. 2002. “Geopolitics of The World System”. London: Rowman and
Littlefield Publishers
Flint,
Colin. 2007. “Introduction to Geopolitics”.. London: Routledge
Marieke,
Peters. 2006. “Geopolitics: From European Supremacy to Western Hegemony”.
Short,
Jhon Rennie. 2002. “An Introduction to Geographical Politics”.
1 Januari 2017 pukul 23.08
Syukron, blognya sudah sangat membantu...